SEPULUH HARI PENUH BERKAH
Allah SWT adalah
pencipta waktu dan hari-hari, kemudian Dia lebihkan sebagian hari dari sebagian
yang lain. Hal tersebut sebagaimana yang Allah SWT telah terapkan pula kepada
umat manusia, di antara umat manusia, ada yang Allah jadikan sebagai nabi dan
rasul yang derajatnya jauh lebih tinggi dari pada manusia yang lainnya.
Dalam rangkaian
hari, Allah SWT telah melebihkan hari Jumat di atas enam hari lainnya dan Allah
lebihkan Asyhurul Hurum di atas bulan-bulan yang lain, kemudian Allah lebihkan
bulan Dzulhijjah di antara Asyhuril Hurum, lalu Allah lebihkan sepuluh
hari pertama daripada hari-hari yang lainnya. Ibnu Rajab
Al-Hanbali di dalam kitabnya, ‘Fathul Bari’ berkata:
وروى سهيل بن أبي صالح، عن
أبيه، عن كعب: أحب الزمان إلى الله الشهر الحرام، وأحب الأشهر الحرم إلى الله ذو
الحجة، وأحب ذي الحجة إلى الله العشر الأول.
Artinya: “Diriwayatkan dari Suhail
bin Abi Sholih dari ayahnya, dari Ka’b: Waktu yang paling di sukai oleh Allah
adalah bulan haram. Dan bulan haram yang paling di sukai oleh Allah adalah
bulan Dzulhijjah. Kemudian, sepuluh hari pertama di bulan Dzulhijjah lebih di
sukai oleh Allah dari pada hari-hari setelahnya”
Allah Subhanahu wa Ta’ala juga
telah berfirman:
(وَالْفَجْرِ
* وَلَيَالٍ عَشْرٍ * وَالشَّفْعِ وَالْوَتْرِ * وَاللَّيْلِ إِذَا يَسْرِ)
Artinya: “Demi fajar, dan malam yang
sepuluh, dan yang genap dan yang ganjil, dan malam bila berlalu”.
Imam Abdur Rozaq As-Shon’ani
meriwayatkan di dalam tafsirnya (Tafsir Abdur Rozaq) dari Qotadah bahwa
yang di maksud dengan layalin ‘asyr adalah sepuluh hari pertama bulan Dzulhijjah.
Imam At-Thobari pun mengatakan hal yang sama di dalam
tafsirnya. Dan ini merupakan pendapat mayoritas ahli tafsir. Subhanallah! hari-hari
yang begitu agung, hingga Allah SWT bersumpah dengannya.
Rasulullah Shollallahu ‘Alaihi wa Sallam
telah bersabda di dalam masalah ini,
(مَا
مِنْ أَيَّام الْعَمَلُ الصَّالِحُ أَحَبُّ إِلى الله فِيهِنَّ مِنْ هَذِهِ
الْأَيَّام) يعني عشر ذي الحجة. قالوا: ولا الجهاد في سبيل الله؟ قال: (وَلاَ
الْجِهَادُ فِي سَبيل الله إِلاَّ رَجُلٌ خَرَجَ بنَفْسَهِ وَمَالِهِ ثُمَّ لَمْ
يَرْجِعْ مِن ذَلِكَ بِشَيْءٍ) ....رواه البخاري في صحيحه عن ابن عباس رضي الله عنهما...
Artinya: “Tidak
ada amal sholih yang lebih Allah sukai untuk dikerjakan melebihi hari-hari ini
(sepuluh hari pertama bulan Dzulhijjah)”. Kemudian para sahabat bertanya “Ya Rasulallah!
Tidak juga jika dibandingkan dengan jihad di jalan Allah? Rasulullah Shollallahu
‘Alaihi wa Sallam menjawab “Tidak juga jihad, kecuali seseorang yang berjihad
dengan segala jiwa dan hartanya dan tidak pulang dengan sesuatu apapun (mati
syahid)”. {HR. Bukhari}
Hadits ini
menjelaskan kepada kita akan besarnya fadhilah yang bisa kita dapatkan dalam
sepuluh hari di awal bulan Dzulhijjah ini. Jihad fi sabilillah pun yang
merupakan afdholul a’mal tidak bisa mengungguli amal-amal shalih yang
dikerjakan di dalam hari-hari mulia ini.
Lalu, amal
shalih apa saja yang sangat dianjurkan untuk dilakukan di dalam sepuluh hari di
awal bulan Dzulhijjah?
Rasulullah Shollallahu
‘Alaihi wa Sallam bersabda:
مَا مِنْ أَيَّامٍ أَحَبُّ
إِلَى اللَّهِ أَنْ يُتَعَبَّدَ لَهُ فِيهَا مِنْ عَشْرِ ذِي الحِجَّةِ، يَعْدِلُ
صِيَامُ كُلِّ يَوْمٍ مِنْهَا بِصِيَامِ سَنَةٍ، وَقِيَامُ كُلِّ لَيْلَةٍ مِنْهَا
بِقِيَامِ لَيْلَةِ القَدْرِ...رواه
الترمذي في سننه عن أبي هريرة رضي الله عنه...
Artinya: “Tidak
ada hari yang lebih Allah sukai untuk dilakukan di dalamnya ibadah melebihi sepuluh
hari pertama bulan Dzulhijjah. Puasa satu hari di dalamnya berbanding dengan
puasa satu tahun, dan qiyamul lail satu malam di dalamnya berbanding dengan
qiyamul lail di malam qodar” {HR. Tirmidzi}
Rasulullah Shollallahu
‘Alaihi wa Sallam juga bersabda:
ما من أيام العمل فيه أفضل
من أيام العشر، يعني: عشر ذي الحجة - صيام يوم منها يعدل صيام سنة وقيام ليلة منها
يعدل قيام ليلة القدر فأكثروا من التسبيح والتكبير وذكر اللَّهِ...رواه البزار في مسنده عن أبي هريرة رضي الله عنه...
Artinya: “Tidak
ada hari yang lebih Allah sukai untuk dilakukan di dalamnya ibadah melebihi
layalin ‘asyr (sepuluh hari pertama bulan Dzulhijjah). Puasa satu hari di
dalamnya berbanding dengan puasa satu tahun, dan qiyamul lail satu malam di
dalamnya berbanding dengan qiyamul lail di malam qodar. Maka dari itu,
perbanyaklah bertakbir, bertasbih dan berdzikir kepada Allah!” {HR. Bazzar}
Subhanallah!
Allah maha pemurah. Semoga, Allah memberikan kepada kita taufiq untuk selalu
beramal sholih.
Sekian faidah
singkat edisi perdana di bulan Dzulhijjah 1437 H wallahu a`lam bish-shawab,
semoga bermanfaat.
Oleh: Qism
Tarbiyyah Li Ad-Duf’ah ‘isyrin (Serdadu Ahgaff). (Red/ChanMuh)
mantaff..teruskan untuk berkarya kawan kawan
BalasHapusChanMuh keyeeen . . . ^_^
BalasHapusvisit me at http://gagakdarat.blogspot.com