SERDADU GELAR MAJELIS TASHAWWUF
Sebagai
mahasiswa yang aktif, Serdadu Ahgaff, sebuah singkatan dari sekumpulan santri duf’ah
(angakatan) ke dua puluh Universitas Al-Ahgaff mengadakan sebuah jalsah tashawwuf
bersama Sayyid Hafidz bin Ali Al-Qodri. Acara ini berlangsung selama sekitar
satu jam pada hari Rabu (28/09), pukul 18:30-19:30 KSA. Bertempat di sutuh
sakan dakhili. Di dalam jalsah ini, beliau memaparkan kalam-kalam
mutiara Al-Habib Abdullah bin Alwi Al-Haddad, di dalam kitab beliau, ‘Adab
Sulukil Murid’. Kitab ini menjelaskan adab-adab seorang murid agar dapat wushul
kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala. “Semoga Allah Subhanahu wa
Ta’ala memberikan kepada kita taufiq untuk selalu ta’at kepada
perintah-Nya, dan menjauhi segala larangan-Nya” tutur narasumber usai pembacaan
kitab.
Acara selanjutnya adalah ceramah dari anggota Serdadu, Ceramah pertama bertemakan fiqh. Ceramah ini diisi oleh saudara Puji Ridho, dengan judul Rida` (serban) di dalam kaca mata Al-Qur’an dan sunnah’. “Memakai serban merupakan perbuatan Nabi Muhammad shollalluhu ‘alaihi wa sallam, maka kita sebagai pelajar syari’at, sepatutnya untuk mengikuti sunnah-sunnah beliau” katanya.
Ceramah kedua diisi oleh saudara Wahyu, mahasiswa tingkat ke-tiga Universitas Al-Ahgaff. Ceramah ini berjudul ‘Hal-hal yang perlu dilakukan di dalam menyambut tahun baru hijriyah’. Dengan menukil sepotong dua potong qosidah karangan Al-Habib Abdullah bin Husain bin Thohir, saudara Wahyu mulai memaparkan intisari dari qosidah tersebut. “Di dalam menyambut tahun baru 1438 H ini, marilah kita kembali menata waktu-waktu kita, untuk kita gunakan dengan sebaik-baiknya” ujarnya.
Acara berjalan lancar. Ditutup dengan sholat ‘Isya berjamaah pada pukul 20:00 KSA. (red/Chanief).
Tidak ada komentar: