Header Ads

Breaking News
recent

SERDADU GELAR MAJELIS TASHAWWUF



 Tarim (28/09), Tashawwuf merupakan salah satu disiplin ilmu yang membahas tentang penataan hati dan pembersihannya. Tak jarang dari ulama salaf yang mengaitkan ilmu syari’at dengan ilmu tashawwuf, disebabkan adanya keserasian yang dimunculkan dari pengkombinasian kedua ilmu ini. Imam Al-Ghozali rahimahullah, sebagai pencetus kombinasi kedua disiplin ilmu, fiqh dan tashawwuf, telah melahirkan beberapa karya yang sangat populer di kalangan akademisi bahkan awam. Siapa yang tak kenal ‘Ihya’ Ulumuddin’? Sebuah karya yang telah di baca beribu-ribu kali oleh kaum ‘arifin billah. Wajar, banyak ulama yang kemudian mengadopsi metode ini.
Sebagai mahasiswa yang aktif, Serdadu Ahgaff, sebuah singkatan dari sekumpulan santri duf’ah (angakatan) ke dua puluh Universitas Al-Ahgaff mengadakan sebuah jalsah tashawwuf bersama Sayyid Hafidz bin Ali Al-Qodri. Acara ini berlangsung selama sekitar satu jam pada hari Rabu (28/09), pukul 18:30-19:30 KSA. Bertempat di sutuh sakan dakhili. Di dalam jalsah ini, beliau memaparkan kalam-kalam mutiara Al-Habib Abdullah bin Alwi Al-Haddad, di dalam kitab beliau, ‘Adab Sulukil Murid’. Kitab ini menjelaskan adab-adab seorang murid agar dapat wushul kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala. “Semoga Allah Subhanahu wa Ta’ala memberikan kepada kita taufiq untuk selalu ta’at kepada perintah-Nya, dan menjauhi segala larangan-Nya” tutur narasumber usai pembacaan kitab.




Acara selanjutnya adalah ceramah dari anggota Serdadu, Ceramah pertama bertemakan fiqh. Ceramah ini diisi oleh saudara Puji Ridho, dengan judul Rida` (serban) di dalam kaca mata Al-Qur’an dan sunnah’. “Memakai serban merupakan perbuatan Nabi Muhammad shollalluhu ‘alaihi wa sallam, maka kita sebagai pelajar syari’at, sepatutnya untuk mengikuti sunnah-sunnah beliau” katanya.
Ceramah kedua diisi oleh saudara Wahyu, mahasiswa tingkat ke-tiga Universitas Al-Ahgaff. Ceramah ini berjudul ‘Hal-hal yang perlu dilakukan di dalam menyambut tahun baru hijriyah’. Dengan menukil sepotong dua potong qosidah karangan Al-Habib Abdullah bin Husain bin Thohir, saudara Wahyu mulai memaparkan intisari dari qosidah tersebut. “Di dalam menyambut tahun baru 1438 H ini, marilah kita kembali menata waktu-waktu kita, untuk kita gunakan dengan sebaik-baiknya” ujarnya.
Acara berjalan lancar. Ditutup dengan sholat ‘Isya berjamaah pada pukul 20:00 KSA.  (red/Chanief).

Tidak ada komentar:

Diberdayakan oleh Blogger.